Senin, 06 Februari 2012

Kenapa Memilih Android? Part 2

Saya selalu berfikir untuk memiliki semuanya, tetapi di dalam sebuah kelas tidak akan pernah ada dua juara kelas. Apakah android juara kelasnya? Jawabnya setiap guru pasti mempunyai murid yang ia “anak emas” meskipun ia bukan anak yang paling pintar. Ini pilihan saya dan saya memilih yang free, free yang saya maksud arahnya bukan ke gratis tapi lebih kearah freedom seperti slogan linux. Walaupun ia bukan anak yang serba bisa tapi ia anak yang penurut sehingga saya lebih leluasa untuk mendidiknya dan menjadikan dia seperti apa yang saya mau, itulah anak emas saya. Ketika saya menginginkan tampilan seperti Iphone dengan mudahnya saya mengubahnya, ketika saya ingin menambah performanya dengan mudah saya melakukannya dan yang paling penting begitu mudah bagi pemula seperti saya untuk mengoprek “semauku”, jika gagal tinggal flash aja beres. Bahkan saat ini sudah tersedia satu paket untuk membuat performa tinggi dan tampilan menarik,yaitu “cyanogenmod” sekali install ciluk bha tampilan bagus performa melesat walaupun masih ada bug sana-sini tapi ini adalah awal yang luar biasa untuk masa depan android.
Setelah tampilan dan performa sudah seperti apa yang saya mau, yang tak kalah penting adalah layanan dari pembuat produk tersebut dan lagi-lagi google selalu memberi pelayanan yang terbaik. Android market yang berisi 400.000 lebih applikasi baik yang berbayar maupun yang gratis. Jika dibandingkan dengan app store milik apple memang masih dibawahnya tapi jika dilihat dari pertumbuhannya android market bergerak lebih cepat dibanding dengan app store. Saya yakin suatu saat market milik android ini bakal mampu menyalip app store karena developer lebih cenderung suka membuat aplikasi android. Layanan berikutnya adalah kebebasan dari google, opera mini butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendampingi safari di IPhone. Bisa dibayangkan IPhone pertama rilis tanggal 29 juni 2007 dan opera mini baru diapprove oleh Apple tanggal 13 April 2010. Saya tidak menjelek-jelekan apple, justru saya kagum pada sosok Om Jobs yang begitu teliti dan waspada dengan aplikasi-aplikasi yang ada bahkan Beliau sempat menolak IPhone diisi aplikasi pihak ketiga. Ini salah satu alasan mengapa produk apple adalah produk yang sempurna dipasaran tidak salah jika harganya selangit.
Dari semua yang saya sampaikan diatas hampir semuanya tentang android dan IOS, lalu apakah blackberry tidak mampu bersaing dengan IPhone dan Android? Seperti yang sudah saya katakan di awal bahwa blackberry telah mengajarkan masyarakat berkomunikasi ke arah modern, dulu yang nggak kenal facebook sekarang sangat bergatung, dulu yang hanya berSMSan ria sekarang sudah kenal apa itu chatting, dulu yang pakai MMS untuk kirim gambar sekarang sudah pakai E-mail. Blackberry lah yang merubah kebiasaan massyarakat itu. Blackberry juga mengenalkan kita pada keyboard “qwerty” yang tertanam di ponsel, lihat saja begitu banyak ponsel lokal yang menirukan blackberry. Efek blackberry secara tidak langsung bisa menumbangkan Nokia di pasar handphone, bagaimana tidak ketika ada ponsel dengan fitur yang lumayan memadai dan yang paling penting mirip blackberry dengan harga pas dikantong. Kalau tidak ada blackberry mungkin kita tidak mengena apa itu Nexian, Cross, CSL-Blueberry dsb.
Kenapa bukan blackberry pilihan saya? Saya memang menyukai blackberry, tapi saya lebih terkesan dengan android. Saat mencoba pertama kali di netbook, saya nggak merasa bosan padahal hanya didalam netbook yang tampilannya seadanya dan versinya masih versi jadul. Biasanya saat mencoba sebuah ponsel baru paling lama 1 jam habis itu bosan dan itu yang saya rasakan saat memegang blackberry pertama kali. Bagaimana dengan android? Saya merasa seperti punya ponsel baru, setiap berkunjung di forum-forum ada trik-trik baru dan selalu ada aplikasi yang menarik. Ada hal lain ketika saya bermain dengan android, saya tidak bosan dengan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar